Sunday, November 20, 2011

King and Queen of Confusion

Di google translate, galau = confusion. Oke mungkin gue akan ubah jadi kata sifat yaitu confused. And, no other singer is ever more confused than....ADELE. Congrats Adele, you are the Queen of Confusion. Along with John Mayer as the King.



"I heard that your dreams came true. Guess she gave you things I didn't give to you. I hate to turn up out of the blue uninvited, but I couldn't stay away I couldn't fight it, I hope you'd see my face and that you'd be reminded that for me it isn't over."



"It's really over, you made your stand. You got me cryin as was your plan, but when my loneliness is through, I'm gonna find another you."

Monday, November 14, 2011

Omalele! A Sweet Escape

Club Med Bali tampak atas. Yang bangunan bulet di tengah-tengah itu main barnya.

Hello folks! Post kali ini gue akan membicarakan suatu hal yang basi, yaitu cerita summer job gue di Bali. Mungkin waktu itu gue udah pernah cerita ke kalian semua secara singkat tentang pekerjaan magang gue di Bali selama 1 bulan. Kali ini gue akan membahas secara detail sekaligus berbagi pengalaman ke kalian semua.


Tawaran bekerja magang di Club Med datang pada bulan Juni 2011, saat-saat liburan musim panas. Caranya mudah, tinggal kirim CV dan surat lamaran ke HR Club Med di Jakarta, terus lanjut interview. Salah satu teman gue bahkan hanya

ikut interview aja dan langsung dikirim ke Bali. Well, the thing is, in summer and winter holiday they're really packed with guests so they need a lot of interns real bad. Especially interns for Mini Club, salah satu fasilitas yang mereka miliki.

Kasarnya, Mini Club atau MC bisa disebut sebagai tempat nitipin anak para orangtua yang berlibur di sana. Tapi nggak juga sih. CM already provide baby sitters service for that matter. Untuk mendefinisikan MC itu fasilitas yang seperti apa, mungkin lebih tepat kalo dibilang kita itu semacam taman kanak-kanak. MC udah punya jadwal pasti setiap harinya kegiatan apa saja yang harus diikuti anak-anak yang lagi dititipin.

Akhirnya setelah mengikuti prosedur yang berlaku, gue pun dikirim bekerja di Club Med Bali sesuai dengan availibility dates yang gue ajukan, 4 Agustus-4 September. Begitu sampai di sana, gue dan tiga teman UI lainnya, -Andre, Ncek, dan Nadhira- langsung disambut oleh assistant manager MC Bali, Haruka. Doi orang Jepang item manis yang sering banget ngomong 'Ne?' dengan logat khas Jepangnya.

Lobi Club Med Bali. Belok kiri terus ada tangga naik ke teras kecil, nah itu dia tempat Haruka menyambut kami.

Mini Club!

Kami berempat, para Intern GOs (GO itu sebutan buat para karyawan di sana, Gentils Organisateur) baru yang lugu dan polos dibawa keliling kampung. Yeah their concept is somewhat calling the resort 'village', because CM is not an ordinary resort. Here, you don't just come and stay and spend your holiday, but you also get to gain new friends and family. Like you do when you stay in a village. Di bar, kita semua mesen milkshake coklat, dan langsung diketawain sama Manou, bartender asal Mauritius atau Prancis. Entahlah, di sini batas nationality jadi amat kabur.

Di CM, kerjaan gue tiap hari adalah ngejagain bocah-bocah umur 4-7 tahun (kadang switch ke 8-10 sih, fleksibel aja), berenang, makan, main game (archery, basket, mini golf, tennis, etc), mini club show or events, dan seterusnya. Gitu aja diulang-ulang terus tiap hari. Saat lagi ga shift di MC, gue dan para GO lainnya harus melakukan yang namanya GM Contact. Apakah GM Contact itu? Kita tanya Galileo. GM itu sebutan mereka untuk tamu. The point is you have to look for GM yang keliatannya lagi nganggur, nyapa mereka, duduk bareng dan ajak ngobrol. Mungkin kedengaran aneh, but that's just their concept. Their trademark. Their blablabla.

Malamnya, nonton show, ngurusin bocah2 lagi, dan ga jarang kita para GO yang do the heavyliftings alias angkat2 barang. Belom pernah kan angkat-angkat meja yang kayak di taman kanak-kanak gitu plus bangku-bangkunya dalam sekali angkat (gue dan Ncek menyebutnya posisi burger :D), pake high heels + dress, sejauh kira-kira setengah kilo? But I gotta tell you, it gave me a total hiiiigh! Belum lagi kalau responsible clean up main show. Angkat-angkat stage segede-gede gaban bukan masalah lagi bagi para GO. Ga ada perbedaan antara GO cowok atau cewek. Semua pasti bakal kebagian beberes.

Yang pasti menjalani hari di sana, kalau tanpa ditemani teman-teman dan orang-orang yang luar biasa, pasti bakal bikin gue gila. Thanks God for all the wonderful people I met there. Gue mau banget balik lagi ke Club Med, tapi bukan sebagai GO, maunya sebagai GM :P

Kerja di Club Med bikin gue pengen mencari lagi sesuatu yang susah. Bagi gue sendiri magang di Club Med, meskipun amat singkat, tapi gue merasa setelahnya gue pasti bisa get through almost anything. Ga kebayang deh jadi GO contract yang kerja di sana berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. To put on that smile, no matter what you are going through, for me is tough, and the people who can survive there are cougars, coyotes, lions, or whatever other cool wild animals, you name it.

Bangunan kamar. Kamarnya biasa aja sih. Mereka lebih menekankan di keistimewaan konsep resornya itu sendiri.

Poolside yang sumpah enak banget buat nongkrong. Kadang setelah jam kerja gue sama Ncek suka rebahan aja tiduran di salah satu dipannya sambil menatap bintang-bintang Nusa Dua *tsaaaahh*

Beach Bar tempat gue nongkrongin Takuto di hari-hari terakhir gue kerja. Takuto ini bartender Jepang yang kece tapi pemalas. Hahaha. Dan asli, tiduran di salah satu dipan di pinggir pantainya bikin ga pengen kemana-mana.

Gang kamar para GO magang. Ironis ya kalau dibandingin dengan bagian depannya Club Med yang bagusnya ampun-ampunan. Kita nyebut gang ini gang Dolly. Gimana nggak, di sini kebanyakan cewek jadi mondar-mandir cuma handukan bahkan beha+kolor doang uda jadi hal yang biasa. Cowo-cowo yang cuma 2 biji harus bersabar.

Moto utama para GO: Work hard, party hard! Habis of kerja jam 12 malem, bakal ada aja yang ngajakin ke Kuta. Biasanya kalau besoknya day off atau shift B yang masuknya jam 11, gue selalu mau ikut. :D

Abis kerja jam 12, kalau lagi iseng, hangout in front of the night club yang buka jam 12-2 pagi.
Ini kabogohan aing pas magang di Club Med :D Kevin Zhao, Assistant Manager Bar,Virgo, 37, and married. Tapi gue tetep naksir <3 Kata Andre kalau lagi di bar dia galak, tapi biasanya sama cewek-cewek nggak tuh, apalagi yang Chinese speaker. Hihihi.

Ini dia nih yang tercakep seClubMed Bali..Olivier! Wakil kepala kampung, baik dan ramah setengah mati, beda banget ama P*** tuh -__- (oke kayaknya ini internal hehe)

Sheba has the smile that could brighten up the whole room. In my last days there, she and Okta terus menerus ngomelin gue karena kerja gue yang lambat. Hahaha sori dori mori Sheba. I still love her anyways.

This is Okta, maminya gang Dolly. As a Libra, she is bossy and likes to talk a lot. Biar begitu, she has a motherly nature, and always take care of us young GOs.

Semua intern GOs yang baru dateng pasti awalnya sebel sama Gede, abis doi pendiem dan nyeremin. Tapi lama-lama suka ngebanyol dan ngangenin <3

Yoon si Korea gila yang suka ngomong 'Bangsat', 'Anjing', dan seterusnya. Tapi sebenernya doi baik banget.

Me and Nadhira's farewell note to all the remaining GOs. Hope to see you soon!

Tuesday, November 1, 2011

Mencintai Dengan Sederhana

As a student majoring in literature, of course here and then I would be assigned to read some poems, sometimes I even take the initiative to read one or two. It would only be weird if I don't.

Some of you probably been familiar with Chairil Anwar's Aku. Well, I think anyone who was a teenager growing up in 2002-2005 would easily recognize it thanks to Ada Apa Dengan Cinta. Doh. Don't even get me startin on how much people quoted that on Friendster.

Of all the Indonesian poetries I've read, this is one that I like the most. It's 'Aku Ingin' by Sapardi Djoko Damono.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

It's so simple yet so beautifully composed by Mr.Damono (and he's a Pisces too! #TeamPisces :P). The thing with it is I can read it several times after, and still have different interpretation each time. Depends on how I am at that moment. I'm not gonna discuss what impact it has on me, because a poetry has different impact on each person, and from every interpretation you can see how their mind really works. It helps you to know a person. Well, at least for me it does. Now, in whatever I do, I'm gonna try to mencintai dengan sederhana. Godspeed!