Sunday, December 29, 2013

Come Back from Hybernation

Samlekum, pemirsa!

Apa kabar banget nih?? Udah lama banget ga ketemu ya.. Hampir sembilan bulan lamanya.. Dikit lagi melahirkan nih..

Jadi ceritanya, bulan Mei lalu saya membeli sebuah telepon genggam dengan software Android berinisial S ACE 2 (intinya apa sih kalo lo ngasih inisialnya kayak gini?). Lalu dengan bahagia pun saya mengotak-atik HP baru tersebut. Namun apa daya, karena kegagapan saya di bidang teknolokhi, alhasil saya tak sengaja menghubungkan akun Gmail dengan gallery HP, lalu saat hendak menghapus folder foto tersebut, semua foto di blog ini otomatis ikut terhapus... Hiks.. Sampai sekarang pun hati saya masih nangis rasanya kalo ingat kejadian tersebut.. Betapa karya-karya lo bisa terhapus hanya dalam satu klik saja.. 

Kejadian itu sempat membuat saya patah arang dan males ngeblog selama beberapa bulan, karena setiap buka blog, fixed sakit hati ngeliat foto-foto yang pernah saya unggah ke blog jadi setrip-setrip hitam menyedihkan gitu. Tapi, hey! Saya seorang Pisces! Ikan salmon yang kuat melawan arus demi melindungi anak-anaknya. Maka itu saya harus bangkit dan lanjut ngeblog lagi (ga ada hubungannya sih, biar keren aja pake analogi salmon).

Jadi sekian cerita dari saya, dan terima kasih buat semua pembaca setia blog saya yang ga terlalu seberapa ini, yang mulai pertengahan tahun ini agak protes karena saya ga pernah nulis post baru lagi.

Saya berjanji akan bersungguh-sungguh mulai hari ini!

Lekomsalam! Godspeed!

Monday, April 1, 2013

Again

Just when I thought you can't break a broken heart, there you go again.

Payung Teduh - Mari Bercerita

Tanggal 30 Maret 2013 kemarin saya dan teman-teman nonton Payung Teduh di acara ARTE 2013 di Plenary Hall, JCC. Sebagai mahasiswi FIB UI yang setia menyaksikan Payung Teduh dari semenjak mereka belum mengeluarkan album sampai sudah maju seperti sekarang, rasa akrab yang ada di hati kepada lagu-lagu mereka membuat saya seketika merasa nyaman malam itu.

Lagu-lagu Payung Teduh selalu bisa membawa saya bernostalgia ke masa-masa kuliah dan persahabatan yang saya alami di sana. Setlist mereka malam itu sedang yo'i sekali dan sangat membangun suasana, well, at least setidaknya bagi saya. Penonton setia pun ikut bersenandung, dan terbawa ke dalam angan-angannya sendiri. Kalau teman saya, yang mahasiswa Sastra Indonesia, terbawa kembali ke dalam nostalgia pementasan-pementasan teater Pagupon. Saya sendiri yang mahasiswi Sastra Cina terbawa ke nostalgia Sinofest X, saat Payung Teduh menjadi bintang utama di hari penutupan festival tahunan kami tersebut.

Sebetulnya harus saya akui lagu-lagu mereka selalu membawa ingatan saya kembali menuju ke satu orang yang enggan saya sebutkan di sini. Hehehe, maaf curhat colongan. Kebetulan masa-masa Sinofest X itu adalah masa-masa di mana kami berjuang bersama menghadapi masalah, baik akademis maupun non-akademis. Maka malam itu sukses membuat saya rindu dan terharu akan masa lalu. :')

Sampai menuju penghujung akhir setlist mereka, Payung Teduh membawakan sebuah lagu baru yang sebenarnya tidak baru-baru banget, namun baru saja saya dengar malam itu. Judulnya Mari Bercerita, yang liriknya (sekali lagi, bagi saya, dan saya rasa bagi hampir semua yang hadir pada malam itu) mampu menyentuh hati dengan cara yang bersahaja.


Lirik saya lampirkan di sini supaya para pemirsa sekalian tidak repot yes!

Payung Teduh - Mari Bercerita
Seperti yang biasa kau lakukan di tengah perbincangan kita
Tiba-tiba kau terdiam sementara ku sibuk menerka apa yang ada di pikiranmu
Sesungguhnya berbicara denganmu tentang segala hal yang bukan tentang kita
Mungkin tentang ikan paus di laut atau mungkin tentang bunga padi di sawah
Sungguh bicara denganmu tentang segala hal yang bukan tentang kita
Selalu bisa membuat semua lebih bersahaja.. Ooo..

Malam jangan berlalu
Jangan datang dulu terang
Telah lama kutunggu
Ku ingin berdua denganmu
Biar pagi datang 
Setelah aku memanggil terang

Udah pusing belum? Hehehe saya udah. Cabs dulu ah. Godspeed!

Wednesday, March 20, 2013

Untuk Yang Selalu Menemani

Bukan apa-apa yang bisa kuberikan kepadamu
Hanya potong-potongan kata yang bahkan tak bertinta
Bukan apa-apa pula yang bisa kuberikan kepadamu
Hanya potong-potongan kata sebab raga ini jauh adanya

Bukan apa-apa yang hendak kuucapkan kepadamu
Hanya potong-potongan kata penghiburan yang kelihatannya semu
Bukan apa-apa pula yang bisa kujanjikan kepadamu
Hanya potong-potongan kata yang kujamin tidak kosong

Bukan makian yang ada untukmu, namun teguran
Bukan cibiran yang ada untukmu, namun nasehat
Bukan penghakiman yang ada untukmu, namun pemahaman
Bukan aku yang ada untukmu, namun kesibukanmu

Sebab kenyataanlah yang mendekatkan alam-alam logika kita yang bertabrakan
Kelaraanlah yang menyadarkan adanya nafas-nafas yang seiring dalam gulita
Kerinduanlah yang merekatkan sel-sel jiwa kita yang selalu memanggil satu sama lain
Kamulah yang selalu menemani aku yang selalu mencoba menemani


Monday, January 28, 2013

Ingin

Saya rindu cinta yang tak mengekang, namun mengerti dengan caranya sendiri. Yang tak terpetakan, namun ingat arah jalannya pulang.