Saturday, December 26, 2009

Seribu Rasa

Apakah artinya Natal? Bagi saya, hanya sekadar makan-makan besar bersama keluarga saya yang tidak kalah besarnya pula. Kebersamaan. Ya, ya, itu dia. Kebersamaan dan makanan enak. Oh terkutuklah dunia.
Jadi Natal tahun ini pun, pilihan makan-makan jatuh di Seribu Rasa di daerah Menteng. Bagi yang belum pernah coba, ayo lekas! Saya gak tahu jenis makanan apa yang dijual disini, yang jelas lezat! Masakan melayu peranakan sepertinya.
Range harga di sini dimulai dari 20ribuan untuk makanan dan 10ribuan untuk minuman. Harga yang cukup worth-it kalau mau disejajarkan dengan rasanya yang ciamik.
My 31 married brother. He should start wearing man bra like Eric Foreman's dad in That 70's show.

My ** Arabian sister. One annoying bitch. Hahaha.

Salad Mangga. Mangganya segar dan garing. Rasanya pas, asam-asam manis. Disajikan dengan beberapa potong udang kering, dan entah apa itu garing-garingan putih yang ada di pinggirnya.

Cakwe Seafood Oriental. Rasanya sudah tidak seperti cakwe yang dijual di pasar yang dipakai emak saya untuk jualan bubur tiap hari. Yang ini sudah dicampur dengan seafood dalam adonannya (sepertinya), dengan saus ala oriental yang kembali, asam-asam manis. Cakwenya kental dan tebal.


Ayam Goreng Saus Mangga. Ini pesanan saya. Sepertinya saya memang agak tertarik dengan menu-menu mangga yang disajikan restoran ini karena memang enak. Jadi begitu melihat judul dan tampilannya di menu saya langsung tergiur. Rasanya sebenarnya agak keasaman. Tapi selain itu tidak ada yang salah. Adonan tepungnya pas, tidak tebal dan tidak tipis. Mangganya lagi-lagi, segar dan garing.


Daun Singkong Tumbuk. Yang ini menu favorit keluarga. Singkongnya ditumbuk agak halus. Kuahnya santan, sangat gurih dan tidak terlalu bikin enek. Pertama kali merasakan makanan ini, lidah langsung bergoyang. Ada sesuatu yang beda yang membuat makanan ini agak berbeda dengan daun singkong yang biasa dimasak emak saya. Ternyata setelah diulik-ulik, ketemu salah satu bahan rahasianya. Daun mint. Gak tau lagi sih ada bahan rahasia lain lagi gak ya. Yang pasti ini kalau mampir, ini wajib pesan punya!


Dendeng Sapi Dua Rasa. Agak standar sih. Semacam empal sapi, hanya lebih tipis. Bumbunya ada dua, cabai hijau dan cabai merah. Ya iyalah anak tk juga tau.


Sayur Asem. Yang ini saya gak sempet coba. Jadi no comment.


Kepiting Soka Abon. Kepitingnya garing. Abonnya juga enak. Ini masih agak standar bagi saya. Saya agak kurang suka sih dengan makanan yang masih harus dilepeh-lepeh lagi (saya ga luput melepeh kulit kepiting tiap kali makan ini)


Udang Mantis. Again, ngelepeh-lepeh kulit udang. Tapi bumbunya enak. Lupa bumbu apa ini. Hahha. Maap yak.


Cumi Goreng Tepung. Sambelnya asem2 gimanaaa gitu. Pake bawang pula. Nyaaammm... Cuminya sih standar. Garing.


Klaapertaart vanilla. Mungkin lebih baik namanya diganti saja jadi Klaapercustard. Tartnya creamy banget, bener-bener kayak krim custard. Di bawahnya ada potongan-potongan kelapa muda yang tadi gak saya makan.


Ketan Mangga Cubit dan Klaapertaart Rum Raisin. Rasa ketannya kayak rasa permen tango. Mangga-mangga milky gitu. Ketannya ga manis, tapi ga pahit juga sih. Ketolong, meskipun dikiittt banget ketolong tawarnya, sama sausnya. Taartnya amat sangat terasa rumnya. Mungkin dituang setengah gelas sebelum disajikan. Urrrgh I hate rum.

Dengan demikian berakhir reportasi kuliner saya pada dini hari ini. Saya pamit dulu, hendak melanjutkan tugas bacaan terakhir kelas pengantar kesustraan Cina yang akan menentukan kelulusan saya. Karya yang saya bahas adalah Empress Orchid karya Anchee Min. Sangat menarik. Selamat tinggal. Godspeed.

Friday, December 4, 2009

Go Random!

I never understand all the shits people put out on New Moon. What did you expect it to be? Rocket science? A movie about a teenage girl, vampire clan, and a smokin hot pack of werewolves is supposed to be like that. Easy to chew, and you'll hope one of the werewolves will chew you. Haha.

My foreign language comprehension skill is getting worse. And this supposed to be lethal, since I am STUDYING language <--- if any of my senior or teacher see this maybe they'd say, we're not only studying the language, but also the culture, history, politic.. (and then it fades til all I could hear is blahblahblah..) Fantasticness.

If I could be born again as anyone/anybody in any time/any place, I would wanna be someone who lived in China around 1911-1950. So I could explain to the next me on the next life, which means now, about what and how China post dynasty really was.. T__T

Why did thou ever bother analyzing about words, phrases, clauses and how they formed and reformed, oh dear almighty Language God?

Sometimes I just wanna go honest all the time, but everytime I go, no matter what I ride, I always get blocked by two dead ends, "Manner" and "Morality". Dang, whatever happened to the road to heaven and a peaceful state of mind? <--- Okay, desperate attempt to be witty spotted and busted and charged guilty.

For all we know, the judgement day may happen in 2012. But for all we know too, it may not be too. Whatever happened to the saying "The Judgement Day can happen anytime, we'd never know"? Sure it may happen in 2012, but it may not too. The point is NOBODY ever knows. Stop bitchin about the idea of 2012. No more "2012 ga mungkin kiamat!" or "2012 bakal kiamat!". What about you fix your own goddamn brain first and then you may go ahead blabbing about religion.

Oh how I love the sims. Love, love, love. And ice coffee in the morning. And dipping Marie Regal in ice coffee in the morning. And internet. I don't know how to live without internet. I can't even remember what I used to do in spare time before internet. I can't remember what it used to be like, socializing with real people directly, instead of doing it via internet. Wow, I must be one pathetic oxymoron.

I'm really not a church person. You know...that kind of person who's active at church...doing stuff...best friends with all church youth' members... I'm not saying it's wrong. I encourage the idea. But sometimes I just feel like that kinda relationship is fake. How do you suppose to be yourselves in front of dozens of The God of All Things Good' worshipper? I don't mean to generalize, but sometimes they can be so indirectly judgemental it's making me questioning myself, "Am I really goin to hell or what?". Haha. Well say what you say but it's just me. But it doesn't mean I'm anti-church either, I just don't like the idea of 'Doing things in God'. If you wanna do good, don't bring God in it. Zip it to yourself. If you wanna do good, don't do it for God, do it for yourself, if not for those who are in need. Ok. Me, hell, now.

I always feel I'm slightly more superior than anyone else. Which means I'm also slightly delusional. But in my defense, it is because I have a superior God :)

Before, I have a thing for bald men. Now, gondrong men is everything. Now, me wants gondrong, brewok tipis, mata indah. Dang.

I always feel pity for those who hate or afraid of something a little bit too much. Where's your faith? Where's the love? You may not go through it cause of the pain or fear is just too much to bear, but I know that you know you'll LIVE through it. So, stop WHINING. Stop hating to the point where you can't do anything cause you're always thinking of it. Just STOP everything and live your life like you're supposed to be, IN LOVE. Yeaaah.

People keep saying, "Ayolah, kamu harus diet" and blahblahblahs. Back to the previous point. I am living my life like it supposed to be. I love myself the way I am. If someday I decide to go on a diet, let it be cause I want it, for me, and because of that only. Not because I want some random guy on the street take a second look at me and say "Dang, that girl's hot!". I'm not gonna be a hypocrite and say 'Iyuh, those guys are pathetic!'. Every girl wants to be appreciated sometime. But I just haven't arrived (and I hope, will NEVER arrive) to the point where I won't eat carbs for it, or keeping myself from having the things I love. I have much more important things to be focused on, and I need CALORIES to do it. Period.

I love my friends like I love myself: I always come second, everybody else's first. Hahaha this is sooooo backdoor bragging (don't get it? watch 30 rock!), yet saying 'yes I don't love you that much friends!"

I'm reading Empress Orchid by Anchee Min for my final literature class assignment. Wish me luck. So far chapter one is interesting. Witty.

So long, adios. Godspeed.