Saturday, January 30, 2010

SYTYCD!

We've all have our moments of this and that..for me it was 90's pop dance, Meteor Garden, Grey's Anatomy, Korean wave, and then..So You Think You Can Dance. I've heard about the show before but never really see it for myself until I went on a vacation to Puncak with my major mates this early January. It was a rerun of season 4on AXN. Then when I got home, I watched the rerun of season 5 on SET.

The show wowed me on so many levels. There are so many dance styles performed: Paso Doble, Cha cha, Samba, Salsa, Pop Jazz, Contemporary, Hip-hop, etc. And these contestants! Wow! They're very young, just around my age! But no wonder, most of them have received dance educations so early, before they were even 5 -__- yeah I can never compete with that, as if. Hahaha.

I really like it when they do Cha cha, Salsa, Samba, and those Latin dances. Quoting Antonio Banderas from Take The Lead, these dances are like making love on the dancefloor. H-O-T!

Kathryn and Ryan from season 6 Cha Cha


Top 16 from season 5 Hip hop Salsa

Saturday, January 16, 2010

Hidup dan Kereta

Saya memang blogger yang hebat. Sudah lama saya tidak merawat blog saya yang sepertinya mulai ditumbuhi ilalang dan jamur-jamur liar ini. Seseorang di dalam otak saya waktu itu pernah berkata, "Kamu itu paling kreatif kalau kamu sedang kesal!." Ya memang benar. Sungguh pintar luar biasa orang yang tinggal di dalam otak saya itu. Saat sedang kesal, otomatis kita punya hal-hal yang ingin kita utarakan dan kritisi. Hal-hal yang tidak pas di mata kita. Dan hasilnya, voila, kita punya sesuatu untuk ditulis.

Coba lihat setengah isi dari blog saya ini. Anda pasti akan menemukan maksud saya ini (sebenarnya ini hanya tipuan supaya anda penasaran dan akhirnya melihat blog saya dari awal, berhasilkah?). Hanya gejolak emosi, entah itu emosi gembira ataupun emosi sedih, yang jelas emosi-emosi klimaks yang mampu membuat saya tertarik untuk menulis.

Malam ini saya tidak merasakan emosi apa-apa. Namun saya sedang tertarik untuk bermain peribaratan. Maka mari kita bermain.

Ambil satu kata, Kereta. Ia kadang mempercepat atau memperlambat jalannya, untuk mencapai satu tujuan. Dalam perjalanannya itu ia kadang berhenti untuk mengambil penumpang, menurunkan penumpang. Tapi tak peduli berapa banyak yang naik atau turun, terlambatkah para penumpang tercinta itu, kereta harus tetap berangkat sesuai jadwal, kereta bukanlah bis barbar yang seenaknya berhenti di tengah jalan demi penumpang. Kereta juga mempunyai jalurnya sendiri, yang kita kenal dengan nama Rel. Kereta harus tetap berada dalam jalurnya, atau tidak ia akan celaka. Mencelakai dirinya sendiri, penumpang-penumpang yang ada di dalamnya, dan juga penduduk-penduduk sekitar akan terkena imbasnya jika kereta itu sampai keluar dari jalurnya.

Kita itu KERETA, hai kawan, para remaja. Kadang kita beruntung, kadang kita sial, namun tujuan kita adalah satu, yaitu _______ (anda isi sendiri bagian kosong ini). Dalam kehidupan kita yang tidak kita tahu seberapa lama ini, kita berjumpa dengan berbagai macam manusia, segala macam jenis dan sifat akan kita temui. Jika kita cukup beruntung, kita akan berjumpa dengan orang-orang yang setia dan pengasih, yang bersedia ikut kereta kita ini sampai ke tujuan akhirnya. Jika kita cukup sial, kita akan disakiti, atau juga akan menyakiti, tapi hidup tetap harus berjalan, kereta ini tetap harus berjalan. Kadang kita, sebagai kereta, karena kesalahan teknis, salah mengira stasiun yang hanya sekedar tempat pemberhentian sebagai stasiun tujuan akhirnya. Itulah sulitnya bagi kita, para kereta muda, sulit membedakan mana yang stasiun cuma mampir, mana yang stasiun tujuan akhir. Kita juga dituntut untuk tetap berada di jalur kita, di REL kita, karena jika kita membelot dan mengambil jalur lain, tentunya akan ada pihak-pihak yang tersakiti, yang paling parah adalah jika kita sendiri yang hancur.

Malam ini mungkin saya sedang bertutur, mungkin saya sedang melantur, namun yang pasti akal sehat saya tidak luntur. Ya mungkin ini karena karat di otak saya telah mengerak, sehingga saya membahas hal-hal aneh semacam kereta dan hidup. Siapa yang tahu penuh tentang kehidupan ini? Ketimbang bertanya, mengapa aku bernafas tapi aku tidak merasa hidup, lebih baik anda tanya diri anda sendiri, sudahkah anda membuat orang lain merasa hidup?

Godspeed.

Friday, January 8, 2010

You ain't gonna live properly until..

You watch these shows dudes... Check em out.
The pilot was totally a hook. You would crave for more Jack and Karen. You will despise Will and Grace, but can't help to envy their friendship. Sean Hayes and Megan Mullaly are totally the star of the show. They are way funnier than Jack and Grace themselves. I can't stop imitating them for months after finished the complete 8 season. (or was it 9?)
My fave: Totally Karen and Jack. Their scenes never fail to amuse me. Even after watching it for the God-knows-how-many-times.

Never underestimate the power of good ol' dose of good ol' fashioned vampire! It will keep you all night long! Woohoo!
My fave: Absolutely the most definite gentleman of all gentlemen, Bill Compton. Bite me Bill. I'm a fangbanger for you. Nyahahha.
Patrick Jane knows everything. Patrick Jane can play you, but you can never play him. Patrick Jane knows you. Patrick Jane is The Mentalist. He is Sherlock Holmes minus the muscles and martial arts skills. You gonna love him to bits.

My fave: Obvious enough. And the handsome, swooningly handsome, Agent Cho.

She is not that pretty. And she is not that tall either. But she's willing to do sex scenes and bang! She's famous. Hahaha. I love the tv series! It taught me *coughs* things my parents would never ever teach me. They taught me about how Manhattaners socialize, and other stuff as well. I haven't watch the movie fully, but the first 15 minutes can kiss my ass and send itself to hell! Talkin about boooooooorrriiinnnggg! Thank G, I didn't watch it in theatre, or I either fell asleep or sent my butt out of the establishment soon. I recommend you who haven't watch the series to save your sorry ass and go watch now!

My fave: I don't really have a favourite with this one..but Carrie Bradshaw, grow a brain cell please. Or at least, got struck by a rushing train please. You're not that desirable girl. Stop acting like you're so fun and all.
You gotta endure the pilot, even I couldn't save the first 10 minutes, and change the dvd right away. But once you endure and go through the pilot safely, you'd be gifted by 9 brilliant seasons! I'm feeling you, Larry David. I am so curbing my enthusiasm.

My fave: They're all my favourites! They're all excruciating but lovable at the same time. They're all stupid, jokers, and that's what make the loyal audience always crave for more.

Smart people have the right to be bitches. That's what I learned from the show. They're all annoying, but they're life savers, literally. Most infinitely, they're humans. They do mistake. Some do more than the others. They're no God. This is a love and life lessons from those who are dealing with the dead. A unisex drama that'd make you cry in every episode. Well, I don't *coughs*.
My fave: Totally Addison Montgomery. Too bad she left on season 2. That leaves me with Mark Sloan. Meredith Grey? She could just go drown herself to death for all I care.
I don't get it why some people just could not like the series. It's heartwarming! And the silly characters... Gosh, I wish I was on the show.
My fave: Chandler!!

A show loaded with eye candies. The characters are all heroic-ish, it's a little bit dramatic in a feel-good way for me. About small town people who are just trying to survive in a society that worship high school football just a little bit toooo much. And I LOVE it! To bits.
My favourite: I really can't pick one. They're all cool! Reminds me of the cool high school times I'd never have...
My favourite vigilante. A must watch. Enough said. Love the soundtracks. Very Dexter-y.

Tina Fey is so the America's New Sweetheart. I doubt anyone could hate her. She has this sexy librarian thing going on. And she's witty as hell. I fall for her the first time I watched Mean Girls. And the second time. And the third time. And now 30 Rock. And Alec Baldwin is just perfect for the role of the weird businessman! Love the show, love Tina Fey!
My fave: Kenneth Parcell. Seriously, he is hilarious. The geek who 'lives for television.' My favourite quote of him: "Momma, you carried me for nine months, let me carry you now." Scvhiiiitttttz! Talkin about real momma's boy here!

Monday, January 4, 2010

New Year's Feast! Hoorah!

New year was hereeeeeeee!! Woooohoooooooooo! Okay, that was totally fake. I am not a big fan of New Year's celebration, but I'd never say no to a New Year's feast either! Hahaha. Tahun ini pilihan makan-makan Tahun Baru jatuh di Restoran Angke di daerah Gang Ketapang. Again, I don't know where it is. Arah mau ke Harmoni situ lah pokoknya. Anyways, sebelumnya gue udah pernah makan di situ sih, tapi sudah lamaaaa sekali sepertinya. Pas kondangan. Entah kenapa seinget gue rasa makanannya biasa aja pas kondangan itu. Mungkin karena bagi-bagi sama banyak orang kali yeeee. Hahaha. Tapi kemarin malam, bener-bener beda rasanya. It was uh-muh-zing.

Pertama begitu sampe, seorang pelayan laki-laki yang sudah agak berumur dan Sun Yat Sen alike offered us the menu and wrote down our orders. Nyatetnya biasa aja. Di kertas note gitu, dengan tulisan tangan ala dokternya. Kayak emak gue kalo nyatet pesenan bubur dan nasi uduk. Oh, I already feel so comfortable here. Ruangannya juga persegi empat luas biasa, bener-bener kayak rumah. Rumah yang dipenuhi meja makan dan Chinese elders. Pelayan-pelayannya sepertinya terbagi dua. The seniors are wearing brown uniforms and the juniors are wearing orange uniform. There were Chinese paintings hung on the wall behind the cashier's table, and Chinese characters everywhere. I feel like I belong here. Hahaha.

Makanan pun datang. Pertama, nasi! Nasinya ternyata sepuasnya, tetep itungannya perkepala. Cihui! Dan what I like is, nasinya ditaruh di tempat nasi zaman dulu yang bolong-bolong, dan gue ngerasa kayak itu nasi yang diambil dari rice cooker rumah gue sendiri. Teh Cina pun datang dengan teko bunga-bunga zaman dulu yang ternyata made in 1976. Di Cina, itu adalah tahun terakhir Revolusi Kebudayaan, saudara-saudara. Ga ada hubungannya sih. Makanannya porsinya besar-besar! Jadi kebayang mungkin yang di dapur itu adalah ibu-ibu Cina yang penyayang yang tahu bahwa kami orang Indonesia pencinta nasi, dan paling ga bisa makan porsi kecil! Heyah laper beneran ini, sadar Han ini uda jam dua dini hari.

Oya, and instead calling the customers 'Pak' and 'Bu', they call them with 'Koh' and 'Nci'. No matter how Chinese my mother and brother are, but nobody ever called em Nci Ngko at restaurants. Hahaha. This Sun Yat Sen faced waiters restaurant is the exception.
This teapot was made back in the 70s! Hence the flower prints! Woohoo!
Gurame Asam Manis. Enak parah, tapi agak terlalu manis dan kental sih bagi gue. Tapi garingnya dapet.

Toge tumis babat. Kata ibu saya sih ini menu khasnya restoran ini. Rasanya pas asin manisnya. Babatnya garing ga alot. Perpaduan yang harmonis antara babat dan toge. Aduh jadi laper.

Lindung cah fumak. Ini iming-iming emak gue supaya gue mau ikut ke sini. Tapi belutnya terlalu tebel, jadi kurang garing dan bumbunya jadi kurang nyerep jadi agak pahit dikit. Lindung cah fumak yang paling oke udah Red Bean deh pokoknya.

Ayam Garam. Cuma ayam rebus doang digaremin, tapi enaknya banget. Cuma sambelnya agak sedikit kurang nendang. Harusnya sambel jahe tuh ngko.

Sekian reportase kuliner dari saya pada dini hari ini. Godspeed.